Menghemat Biaya Pengelolaan Limbah
Dengan proses daur ulang, biaya pengelolaan limbah tentu akan berkurang drastis. Limbah dapat dimanfaatkan untuk membuat barang baru, sehingga biaya pengolahan limbah menjadi berkurang.
Proses pengelolaan limbah anorganik tentu bukan menjadi hal yang mudah. Lebih-lebih untuk industri yang menghasilkan limbah ini dalam jumlah besar setiap tahunnya. Proses pengolahan harus dilakukan sesuai dengan aturan berlaku.
Bahkan, orang yang memegang tanggung jawab untuk proses pengolahan juga diharuskan mempunyai sertifikasi yang menunjukkan kompetensi yang dimilikinya.
Untuk mendapatkan sertifikasi ini, pelatihan khusus bisa dilakukan. Bila ingin karyawan mengikuti sejumlah pelatihan hingga sertifikasi limbah, Mutu Certification dapat dijadikan sebagai pilihan.
Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun dalam bidang Pengujian, Inspeksi, dan Sertifikasi, serta menjadi mitra terpercaya bagi lebih dari 3.000 perusahaan, tim tenaga ahli profesional Mutu International siap membantu perusahaan Anda. Sertifikasi dari Mutu Certification tidak perlu diragukan. Untuk informasi lebih lanjut mengenai pelatihan pengolahan limbah anorganik.
Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.
Kita pasti sering mendengar mengenai jenis-jenis limbah yang paling umum ditemukan adalah jenis limbah organik dan anorganik. Namun tidak semua orang mengetahui apa perbedaan antara kedua jenis limbah tersebut. Sekaligus adanya limbah organik dan anorganik adalah penggolongan limbah berdasarkan apa. Sebelum membahas kedua jenis limbah ini lebih jauh, ada baiknya untuk mengetahui mengenai pengertian limbah itu sendiri.
Pencemaran Lingkungan Dapat Dikurangi
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, limbah anorganik ini tidak bisa terurai sehingga akan mencemari lingkungan. Dengan proses daur ulang, lingkungan akan menjadi bersih dari adanya limbah ini.
Mar Mengenal Limbah Anorganik dan Juga Contohnya
Limbah anorganik merupakan limbah yang tidak berasal dari makhluk hidup. Limbah jenis ini memerlukan waktu penguraian yang begitu lama, bahkan penguraiannya dapat mencapai ratusan tahun lamanya. Hal ini disebabkan karena sifatnya yang tidak mudah diurai secara alami.
Oleh sebab itu, pengelolaan hingga pengolahan limbah jenis ini harus dilakukan dengan tepat, agar dapat menekan angka pencemaran limbah terhadap lingkungan. Perlu diketahui, jenis ini adalah limbah yang banyak mencemari lingkungan Indonesia. Bahkan, terdapat 4 hingga 5 juta ton limbah yang mencemari saluran air serta laut.
Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
B3 adalah singkatan dari Bahan Berbahaya dan Beracun dan memang seperti namanya.
Limbah jenis ini bisa sangat berbahaya. Baik bagi lingkungan, kesehatan makhluk hidup, sampai keberlangsungan lingkungan.
Limbah B3 biasanya memiliki kandungan zat kimia yang tinggi yang bersifat merusak.
Karena sifat-sifat berbahaya inilah dalam pengelolaannya limbah B3 memerlukan pengelolaan dan penangan yang khusus.
Beberapa limbah B3 bahkan memiliki sifat mudah meledak, korosif atau dapat merusak besi, kausatif atau dapat merusak kulit, meracuni tanah dan air, dan berbagai sifat berbahaya lainnya.
Senyawa yang biasanya dikandung oleh limbah B3 biasanya merupakan senyawa logam berat seperti Cr, Cd, Fe, Pb, Al, dan senyawa lainnya.
Ada pula senyawa kimia seperti sianida, fenol, sulfida, dan bahan berbahaya lainnya.
Dari penjelasan di atas bisa disimpulkan bahwa adanya limbah organik dan anorganik adalah penggolongan limbah berdasarkan senyawanya.
Kedua limbah tersebut juga bisa dibedakan melalui karakteristik dan sumbernya.
Di mana limbah organik biasanya dihasilkan oleh kegiatan yang lebih domestik.
Memiliki karakteristik yang mudah terurai karena mengandung kandungan biologis tinggi.
Sedangkan untuk limbah anorganik cenderung dihasilkan oleh kegiatan hasil industri.
Memiliki karakteristik yang tidak bisa bahkan sulit untuk diuraikan.
Namun selalu ada solusi untuk mencegah limbah-limbah ini untuk mencemari lingkungan.
Utamanya adalah dengan sistem pengelolaan limbah yang baik.
Terutama pada industri yang menghasilkan jenis limbah seperti B3.
Harus memiliki protokol pengelolaan limbah yang memadai.
Dengan pengelolaan yang memadai kegiatan produksi dan masyarakat bisa berlangsung tanpa menimbulkan dampak merusak lingkungan
KOMPAS.com - Lingkungan tempat kita hidup tidak pernah terlepas dari masalah limbah, sebab setiap harinya aktivitas manusia pasti menghasilkan limbah.
Limbah pada dasarnya merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari suatu sumber hasil aktivitas manusia, maupun proses-proses alam dan tidak atau belum mempunyai nilai ekonomi.
Sejalan dengan definisi menurut Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, limbah didefinisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha dan atau kegiatan manusia.
Limbah dapat dihasilkan dari berbagai aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari seperti, aktivitas pasar, industri, peternakan, pertanian, serta rumah tangga.
Berdasarkan sifatnya, limbah dibedakan menjadi dua jenis, yaitu limbah organik dan limbah anorganik.
Berikut penjelasan mengenai limbah organik dan anorganik beserta perbedaanya:
Baca juga: Mengenal Prinsip Pengolahan Limbah dan Indikatornya
Jenis limbah yang mudah diuraikan atau mudah membusuk disebut limbah organik. Limbah organik merupakan limbah yang dapat diuraikan secara sempurna melalui proses biologi baik secara aerob maupun anaerob.
Pada dasarnya limbah organik adalah jenis limbah yang sebagian besar tersusun oleh senyawa organik, maka dari itu limbah jenis ini dapat mudah terurai secara alami dengan bantuan mikroorganisme.
Namun, bukan berarti limbah organik bisa dibiarkan begitu saja. Ia tetap saja limbah yang perlu penananganan agar tidak memberi dampak buruk terhadap lingkungan.
Baca juga: Bahan dan Proses Limbah Organik
Limbah anorganik didefinisikan sebagai segala jenis limbah yang tidak dapat atau sulit terurai serta sulit membusuk secara alami oleh mikroorganisme.
Penguraian limbah anorganik membutuhkan waktu yang lama bahkan hingga ratusan tahun, karena sifatnya yang tidak mudah terurai secara alami. Hal tersebut tentu akan berdampak buruk bagi lingkungan serta bagi seluruh makhluk hidup yang ada di bumi.
Baca juga: Pengertian Limbah Anorganik Lunak
Dilihat dari definisinya saja, kita sudah tahu bahwa limbah organik dan anorganik tentu memiliki perbedaan yang sangat berkebalikan.
Agar lebih dapat dipahami, berikut perbedaan limbah organik dan anorganik yang sudah terangkum dalam tabel di bawah ini:
Baca juga: Kriteria Parameter Limbah
Limbah organik terdiri dari dua jenis, di antaranya:
Baca juga: Produk Kerajinan dari Bahan Limbah Organik
Limbah anroganik dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
Baca juga: Limbah Gas: Pengertian dan Contohnya
We think you have liked this presentation. If you wish to download it, please recommend it to your friends in any social system. Share buttons are a little bit lower. Thank you!
Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Berdasarkan bentuknya, limbah anorganik adalah jenis limbah yang dapat dibedakan menjadi tiga. Berikut adalah beberapa jenis limbah anorganik berdasarkan bentuknya:
Dapat Menghemat Sumber Daya Alam
Proses daur ulang limbah jenis ini bisa mengurangi penggunaan sumber daya alam dan dapat semakin menghematnya.
Limbah Anorganik Padat
Limbah anorganik padat merujuk pada limbah dengan bentuk keras dan padat yang bisa disentuh atau dipegang. Beberapa di antaranya dapat mengandung zat kimia berbahaya sehingga tidak bisa disentuh secara langsung. Contohnya termasuk aluminium, besi, bahan kimia berbasis basa, botol plastik, serta barang-barang serupa.
Adanya Limbah Organik dan Anorganik Adalah Penggolongan Limbah Berdasarkan
Limbah bisa diartikan sebagai bahan sisa dari pembuangan yang sudah tidak bisa dipakai atau diolah kembali.
Limbah menjadi hasil sisa produksi baik dari alam maupun aktivitas manusia di Bumi ini.
Jika tidak dikelola dengan baik, limbah menimbulkan resiko akan mencemari manusia dan mempengaruhi kehidupan manusia secara luas.
Berikut ini adalah karakteristik limbah secara keseluruhan.
Kenapa Limbah Jenis Anorganik Harus Didaur Ulang?
Berikut sejumlah alasan mengapa limbah anorganik harus di daur ulang, antara lain:
Karakteristik dari Limbah
Secara umum yang dikatakan limbah harus memiliki karakteristik ukuran yang mencapai mikro, sifatnya yang dinamis, memiliki penyebaran dengan dampak luas dan berjangka panjang.
Namun ada karakteristik lain dari limbah jika dilihat dari unsur fisik, kimia, dan biologinya.
Untuk unsur fisik dilihat dari bentuknya seperti kepadatan, baunya, suhu, dan warna limbah sendiri.
Sedangkan untuk unsur kimia tentunya dilihat dari berdasarkan kandungan bersifat kimiawi yang ada pada limbah.
Untuk unsur biologi sendiri dinilai dari seberapa besarnya pengaruh limbah pada kualitas air.
Terutama pada kualitas air sebagai air minum dan air bersih.
Dari karakteristik yang ada limbah ini, limbah dipisahkan menjadi beberapa jenis dan beberapa kategori.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai jenis dan kategori limbah.
Limbah Anorganik Cair
Limbah anorganik cair merupakan jenis limbah berbahaya yang sering berasal dari pabrik atau perusahaan produksi. Limbah cair ini seringkali dialirkan ke sungai-sungai, menyebabkan kerusakan dan pencemaran bagi makhluk hidup yang tinggal di sana serta lingkungan sekitarnya.
Selain dari industri, limbah cair anorganik juga bisa dihasilkan dari kegiatan rumah tangga, seperti dari air sabun cuci dan detergen. Tumpahan minyak di laut juga termasuk jenis limbah cair yang paling berbahaya.